Tangan kiri Zio terangkat memijit dahinya dengan perlahan namun penuh tekanan dengan gerakan ke kiri dan ke kanan setelah ia membaca sebuah chat dari istrinya. Ia menarik nafas dan menghela kasar. Tangan kanannya yang masih memegang ponsel segera bergerak cepat mencari sebuah nama dan menghubunginya. Tanpa basa basi Zio segera menyerang orang yang baru saja mengangkat telpon darinya. Zio : Lo gak bisa alasan apa gitu kek, bilang lagi keluar kota, seminggu, sebulan atau gak usah pulang sekalian. Penerima telpon di seberang sana hanya tertawa dengan renyah mendengar protes dari sahabatnya itu. Genta : Sabaaaarrr (ia mengelus dadanya sendiri), namanya juga bawaan orok. Gue aja yang ditempelin gak protes, malah elo yang ribet. Zio : Suaminya itu gue, bukan elo Genta : So what?

