Suara tawa samar-samar terdengar dari ruang keluarga, saat Zio melangkahkan kakinya memasuki ke kediaman Andreas. Kedua sudut bibirnya yang sudah terangkat sempurna sedari tadi semakin terbuka lebar meperlihat deretan gigi putihnya yang tertata rapi. Hari ini Lastranya pulang, Lastranya telah kembali sesuai yang dijanjikannya kepada Zio, bahwa istrinya itu akan datang bersama dengan Ayahnya untuk menjelaskan semua hal kepada orang tuanya. Sedan mewah dengan plat nomor khusus yang terparkir di halaman rumahnya menambah keyakinan bahwa Ayah Abhi dan Lastra sudah ada di dalam. “Akhirnya, jadi juga kita besanan Bhi.” Papi Andreas berbicara di sela tawanya. “Loh, gimana maksudnya?” Tanya Mami Rhena bingung. “Loh, kamu gak diberi tau Rhen?” Mami Rhena menggeleng. “Abhi sama Andreas dulu itu

