The End

1872 Kata

Setelah melewati persalinan yang disertai sedikit drama, Lastra baru bisa di jenguk ke esokan harinya. Entah mengapa para penjenguk semuanya datang pada jam yang hampir bersamaan. “Lo, lo sama lo, tunggu giliran dulu di luar, gak boleh masuk!” Ucap Zio dengan telunjuk yang bergantian mengarah pada Genta, Ar, dan Hans. Ia lalu bersedekap bersender pada kusen pintu di luar ruangan VIP yang saat ini di tempati oleh Lastra. “Lah Bang, kok gitu? Yang lain boleh masuk kenapa kami gak?” Protes Ar meminta penjelasan. “Gantian! istri gue lagi nyusuin anak gue, enak aja lo mau lihat!” “Elah Zi, Cuma nyusui doang, iya kali ah gue nafsu, sama adek gue sendiri juga.” Celetuk Genta. “Adek, adek Gen, tapi tetap kan pernah ada rasa.” Hans menimpali, lalu duduk anteng pada kursi tunggu di depan ruan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN