“Lastra.” Sapaan hangat itu, lembut menyapa telinga Lastra, yang baru saja duduk di restoran berasama Genta. Senyum ramah dan uluran tangan yang julurkan tidak mampu di tolak, hingga Lastra mau tidak mau juga membalasnya. “Kak Tama sendiri? ato sama Anggit?” Manik Genta menyipit menatap Tama, mendengar nama Anggit di sebut. Akhirnya, kali ini Genta bertemu juga dengan mantan pacar Lastra yang sempat membuat Zio uring-uringan. Tapi, apa hubungan mantan pacar Lastra dengan Anggit, mantan pacar Zio? “Sendiri.” Tama lalu menatap Genta penuh curiga, tapi tak mampu berkata. Hanya memberi anggukan sopan kepada pria itu. “Oia, Kak, kenalin, ini Bang Genta, Abang kandung aku, satu ayah tapi beda ibu,” jelas Lastra dengan gamblang, tanpa menutup-nutupi sedikit pun. Bagi Lastra, Tama sudah ia an

