“Lagi suntuk, lo, nyet?” “Hmm.” “Udah punya bini yang bisa dimaninin aja suntuk, apa kabar gue yang masih luntang lantung cari bini kaga dapat-dapat.” “Harusnya, lo itu, bersyukur, Gen,” balas Zio. “Masih sendiri, masih bebas, masih bisa ke mana-mana. Entar aja coba, kalau udah kawin.” Genta menatap Zio dengan tanda tanya besar di kepalanya. Sepertinya, rumah tangga adik dan sahabatnya itu tengah berguncang lagi. Genta sudah merasakan hal tersebut ketika Lastra meneleponnya tadi siang. Lastra seolah curiga, kalau Zio tengah membohonginya. Karena itu, adiknya itu memastikan, apakah Zio memang benar-benar keluar dengan Genta atau tidak. “Lo nyesel, Nyet? Udah nikah sama adek gue?” “Gak usah nyolot, ngomongnya.” Telunjuk Zio mengarah ke balik punggung Genta. Terlihat Zaid tengah berjala

