Sudah lima menit berlalu, tapi Zio masih betah berada di atas tubuh wanitanya. Memejam erat, menikmati sisa-sisa pelepasan, yang menurutnya sangat luar biasa. Menghidu dalam-dalam aroma percintaan yang tidak akan pernah bosan untuk dicecap. “I love you, Last.” Akhirnya Zio membuka mulutnya untuk memecah keheningan yang hanya dikuasai deru napas mereka berdua sedari tadi. “I love you, too,” kekeh Lastra semakin mengeratkan pelukan tangannya di tubuh Zio. Penyatuan mereka juga masih belum terlepas. Karena Zio masih enggan beranjak dari tubuh sang istri. Lastra sungguh dibuat terkejut siang ini. Tidak biasanya Zio pulang ke rumah setelah jam makan siang seperti saat ini. Beruntung, belum ada lima menit Lastra meletakkan bayi mungil mereka yang sudah terlelap di boks bayi, hingga Zio langsu

