75: Akhir Yang Bahagia

1536 Kata

Rangga seperti orang yang benar-benar tidak punya kegiatan, di rumah Debora ia hanya lontang-lantung apalagi gerak-geriknya selalu diawasi sehingga ia tidak bisa bergerak bebas. "Tuan memanggil Anda." Alis mata Rangga seketika menukik tinggi mendengarnya, setelah sekian hari ia diabaikan akhirnya orang itu memanggilnya, tentu saja Rangga masih overthinking. "Mari ikut kami." Ujar dua orang yang selalu ngintilin dirinya itu. Rangga dengan malas mengikuti mereka karena memang tidak punya pilihan lain, daripada ia makin dituduh yang nggak-nggak karena bersikap mencurigakan. Ceklek. Erik yang sedang menggendong anaknya melirik, begitu melihat yang datang Rangga ia langsung menidurkan anaknya ke tempat semula. Rangga tidak bisa untuk tidak melirik anak Erik yang tidur di box bayi, melihat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN