"A-apa ini Nyonya?" pupil mata Rangga bergetar syok menatap selembar surat yang sebelumnya sudah ia baca.
Debora menatap Rangga lurus, "saya akan transfer pesangonmu nanti."
"Tunggu Nyonya, ini pasti ada salah paham, k-kenapa saya tiba-tiba dipecat? M-memangnya saya salah apa?" Rangga terlihat begitu panik, ini adalah hal yang tidak pernah ia prediksikan sebelumnya.
Debora menipiskan bibirnya, "karena kamu telah melewati batasan pengawal." Tukasnya langsung.
Rangga mengerjap lebar, "apakah ini karena saya yang memijat Anda kemarin malam? Jika iya saya benar-benar minta maaf saya tidak akan—"
"Lebih dari itu."
Rangga terkesiap, Debora membuang muka.
"Setelah saya ingat-ingat kembali kamu selalu menjadi provokator hubungan saya dan suami saya, jika kamu melakukannya karena menyukai sa
