Erik tidak dapat mengalihkan tatapannya seinchi pun dari istrinya, wanita yang sedang mengobati lukanya itu tampak begitu serius dan cemas membuat sebuah senyuman yang beberapa hari ini tidak pernah keluar akhirnya keluar dari wajah Erik. "Apa sungguh tidak papa hanya begini saja?" Debora menatap Erik datar namun tersirat kekhawatiran. "Iya nggak papa, lagian ini bukan luka serius juga." "Bagaimana jika ada tulang yang patah?" asumsi Debora, Erik justru tersenyum kecil. "Tidak separah itu kok, lagian aku juga bisa merasakannya." Debora menghela napas, tidak mau berdebat panjang lebar lagi. Dengan pelan Debora memasukkan obat-obatan yang ia gunakan tadi kembali ke dalam kotak. Erik yang melihat pergerakan Debora spontan ikut berdiri. "Kamu mau pergi?" tanyanya dengan kerlipan takut.