"Jenis kelaminnya perempuan." Debora spontan memejamkan matanya, Erik masih mempertahankan ketenangannya. "Baik Dok terimakasih." Erik selanjutnya mengelus kepala istrinya lembut, "anak kita sehat, kita harus bersyukur." Bisiknya membuat Debora mampu tersenyum samar. Dokter tersebut menatap pasangan suami istri di depannya dengan kekehan pelan. "Kalian gak mau tahu jenis kelamin anak kalian yang lain?" Deg! Saraf di tubuh dua orang itu seolah menegang, menimbulkan efek menyengat yang tak terkira. "A-anak yang lain?" gumam Debora dengan sorot mata syok luar biasa. Dokter itu tersenyum untuk yang kesekian kalinya, "selamat kalian mendapatkan anak kembar laki-laki dan perempuan." "Dokter nggak bercanda?!" Debora dan Erik melotot bersama-sama yang malah membuat Dokter itu tertawa reny