Setelah makan siang, mereka semua menuju ke rumah lama dimana Nina dibesarkan dulu sebelum ia dan sang ibu melarikan diri dari Hadi.
Nina mulai gelisah saat mereka parkir dihalaman rumah. Ia merasa sedikit mual dan takut saat memasuki pekarangan rumah yang dulu sangat ia sukai untuk bermain.
“Tenang saja, semakin kita cepat selesai disini, semakin cepat kita kembali ke Bandung,” bujuk Ben sambil menggenggam erat tangan Nina. Nina mengangguk, ia percaya bahwa dirinya akan baik-baik saja selama Ben berada disisinya.
Perlahan penjaga rumah membukakan pintu utama dan mereka pun masuk ke dalamnya. Nina menatap rumah lamanya dengan perasaan takjub.
Banyak furniture yang telah diganti, tapi frame fotonya sejak Oma-Opanya sampai foto- foto Nina masih banyak terpajang bahkan diganti framenya
