Nina mengerjapkan matanya. Rasa silau dan haus di tenggorokan membuatnya terbangun. Tubuhnya terasa pegal dan lemas seperti orang yang tertidur terlalu lama. Suara tawa diluar ruangan membuatnya terbangun dan ingin bergabung. Nina menatap bingung saat melihat banyak pria di ruang tengah bersama Ben. “Udah bangun Neng? Tuh, adik-adiknya nungguin,” ucapan Ceu Ipon membuat Nina kembali menoleh kearah kumpulan orang disana. Nina masih merasa ragu untuk menghampiri, ia memutuskan untuk mengambil segelas air dan meneguknya cepat. “Hai sayang, kok kamu disini?” tanya Ben saat melihat Nina duduk termenung di kursi ruang makan. Nina menatap suaminya dalam, tiba-tiba ia merasa sangat rindu pada Ben dan langsung memeluknya. “Kenapa Nin?” tanya Ben heran dengan sikap Nina. “Gak apa-apa ma

