“Dillah, eh sudah datang?” sambut Sea, kemudian tatapannya heran melihat Athaar disisi kanan dan Dzaki kiri. Herannya juga Athaar tidak mau bergeser. Masih tetap berdiri dekatku, “ada Ka Dzaki juga,” “Bertemu di lobi tadi,” jawabku. “Ya, Sky tadi kabari kalau Ka Dzaki memang mau menunggu di sini. Mari, silakan duduk.” “Dillah juga, duduk saja dulu ya...” Aku memberi anggukan, kemudian bergerak menuju sofa yang diperuntukkan dua orang. Pak Dzaki melangkah lebih dulu, ikut duduk di sampingku tepat aku mendengar nada decak kesal dari Athaar yang aneh, “ck!” “Aa, kenapa?” “Tidak ada,” dia berbalik pergi, menuju meja bar. Dia terlihat mengambil gelas tinggi dan mengisi penuh. Lalu meneguknya cepat sambil matanya menatap ke arahku. Aa kenapa jadi aneh begitu sih? Batinku. “Btari, s