“Aa enggak pulang ke rumah semalam, menurut Althaf bilang ke Ibu menginap di tempat Fadhly. Eh pagi-pagi, Athaar muncul di apartemen. Penjaga apartemen sampai sempat enggak mengenalinya dulu, telepon Sky untuk memastikan Athaar. Lebih mengejutkan lihat wajahnya, lebam-lebam habis berantem! Makin tua, kok ada saja tingkah Aa. Belakangan hidupnya kacau banget!” Berbohong selalu menyisakan kegugupan untukku, terutama kali ini aku memilih sembunyikan dari Sea. “Aa lebam-lebam kenapa?” Pertanyaan ini paling tepat agar aku terlihat mendukung, seakan-akan tidak tahu keadaan Athaar padahal dia bersamaku, sempat aku obati juga. Ya Tuhan, kuharap Sea tidak menyadari caraku ini menyembunyikan sesuatu. Berulang kali pun batinku meminta maaf padanya karena harus berbohong. “Dia habis bertemu te