“Ibu?” cicitku pelan. Tahu rasanya saat sedang bicara diam-diam, kemudian terdengar oleh seseorang yang paling ingin kamu jaga untuk tak mendengarnya? Itulah yang saat ini kuhadapi. Aku tak siap untuk situasi sekarang. Ya ampun, aku harusnya lebih hati-hati lagi tadi saat mulai membahasnya! Aku merasakan detak jantungku berdegup lebih cepat saat kemunculan bersamaan pertanyaannya, karena sesungguhnya akulah orang yang nyaris tenggelam. Aku menatap Althaf penuh harap, agar rahasia ini tetap tersimpan rapi di antara kami. Kehadiran Ibu jelas pertanda jika ia mendengar pembicaraan kami, entah seberapa jauh? Wajah lembutnya menunjukkan keingintahuan, "sedang membicarakan apa kalian sampai berbisik-bisik begini? Ibu masih bisa dengar. Tenggelam, apa atau siapa yang tenggelam?" tanyanya s