Serbuk Berlian

2741 Kata

Kasus yang menimpa salah satu kakakku, membuat aku terpaksa tidak bisa menolak keterlibatan Pak Dzaki untuk bantu mencari cara agar penahanan Abang Sena ditangguhkan atau bisa dijaminkan. “Saya tinggal, kamu pasti mau bicara berdua dengan kakakmu.” Katanya. Keesokan harinya, lebih tepatnya sorenya kami kembali ke tempat ini, Polres tempat kakakku ditahan. Aku baru mendapatkan izin untuk bertemu dengannya. Aku membiarkan Pak Dzaki meninggalkan kami, Abang Sena masuk. “Dillah,” Aku menghela napas dalam-dalam, “baru sebentar aku berpikir Abang dan Mas mulai memberiku kelonggaran, perhatian kalian belakangan walau aku bilang membuat curiga, aku coba percaya kalau Abang memang berubah.” Dia memejamkan mata sekilas, kemudian menunduk malu. “Kenapa Abang lakukan ini?” tanyaku. “Aba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN