Malah dapat kejutan [2]

2014 Kata

Di tepi pantai malam ini, angin terasa sepoi-sepoi bersamaan suara deru ombak yang menyentuh bibir pantai. Tiba-tiba firasatku meminta menjauh saat merasa tatapan Athaar terasa berbeda dan benar saja, sebuah skenario semesta membuatku benar-benar dikejutkan saat tangannya meraihku, menahanku untuk tetap di sana bersamanya. Di tempat yang kupikir bisa aman dari bertemu dengannya, justru aku merasa terjebak sendiri di sini. “Aa!” “Bisakah kamu memberiku kesempatan yang sama seperti kamu memberinya pada Dzaki?” pertanyaan itu terlempar begitu saja, aku hanya diam tenggelam dalam tatapannya yang berbeda. “Apa, maksud Aa—“ “Perpisahanku dan Rea sudah depan mata, aku coba menahannya, Dillah... paling tidak sampai kami berpisah yang sah sehingga aku punya keberanian untuk mengambil langka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN