Kupikir aku akan dapat hari tenangku, bisa melakukan selancar atau menjelajah tempat-tempat yang indah untuk memuaskan hobiku dengan lensa kamera begitu kejutan untuk Sea selesai. Jangankan itu bisa kudapatkan dengan mulus, justru aku sekarang butuh waktu untuk siap kembali ke laut untuk melakukan selancar lagi. Setiap kali mengingat insidennya, jujur saja, aku sangat merinding sekali. Membayangkan diriku sudah beda alam, jika terlambat saja diselamatkan. Madewi beberapa kali menenangkanku, "jika belum siap, jangan memaksa untuk kembali ke laut. Laut akan selalu menunggumu, putuskan dengan yakin dulu. Kejadian kemarin bukan tragedi kecil, Dillah." Meski menjadi wanita mandiri, aku juga manusia biasa yang bisa sakit. Namun, aku cukup sadar diri untuk tetap apa-apa sendiri, tidak suka