Terlalu Ambigu

2130 Kata

“Jadi kemarin kalian jalan berdua?” tanya Sea sambil terus menatapku lekat khas dengan senyum menggoda jahil. Hari ini kami kembali ke kantor, Sea baru saja meeting mengenai progres penjualan bulan lalu termasuk produk yang baru Vanora liris. Sejak kami bertemu pagi tadi, kupikir aku akan lolos dari rasa penasarannya. Entah dari mana Sea tahu mengenaiku yang akhirnya pergi dengan Pak Dzaki. “Kalian siapa?” pancingku. “Minta diperjelas? Kamu dan—“ “Oke, iya! Aku temani Pak Dzaki pergi kemarin.” Dia menyeringai lebar sekali seolah-olah baru memenangkan undian, “ke mana?” Aku menghela napas dalam-dalam, “pertanyaannya kupikir sudah cukup.” “Semakin kamu jawab, malah makin penasaran kali!” decaknya gemas. “Makan Pempek, seperti janjiku yang akan mentraktirnya bila kami bertemu l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN