Herdi mengacungkan tiga buah jari di hadapan wajah seorang anak kecil yang duduk di depannya. “Meja, buku, kolam berenang. Selma ingat itu, ya. Nanti akan Dokter tanyakan lagi,” ucapnya. Gadis tiga belas tahun yang habis dioperasi beberapa bulan lalu karena suatu kecelakaan cukup parah itu menjawab, “Boleh nggak yang saya ingat wajah Dokter Herdi aja?” tanyanya dengan tatapan nanar. Mama gadis itu langsung mencubit lengan sang anak. “Hush! Kamu, nih. Maaf ya, Dokter,” pohonnya. Herdi hanya membalas dengan senyum lembut. “Naik ke tempat tidur dulu yuk, Selma.” “Do, Dokter mau ngapain saya? Semua itu ada waktunya, Dok. Kita bisa saling mengenal dulu,” tanya gadis itu dengan wajah tersipu. Sang Mama kini menjitak ubun-ubun gadis tersebut. PLTAK. “Udah turuti saja apa kata Dokter! Jangan