Beberapa jam kemudian. Tepatnya saat hari sudah mulai beranjak malam. Farza yang sama sekali tidak bisa merasa tenang menyangkut keadaan adiknya. Terus saja berusaha meminta izin pada kedua orang tuanya agar diizinkan menjenguk Herdi di lantai bawah tanah kediaman mereka. Tapi, seperti yang ”diharapkan”. Sepasang suami istri itu sama sekali tidak mengizinkan. Seperti saat makan malam... ”Ayah, Ibu, aku ingin mengantarkan makanan untuk Herdi. Dia sudah bekerja dengan keras satu hari ini. Dan belum makan apa pun sejak tadi siang. Dia pasti ke...” ”Tidak perlu. Ayah sudah meninggalkan makanan bersamanya saat meninggalkan anak itu di sana. Kamu tenang saja,” respon sang ayahanda tanpa menatap wajah sang putra pertama. ”Benar, Farza sayang. Lebih baik kamu makan saja yang banyak agar tetap