Hasil olahan lambung yang belum sempurna meronta untuk keluar dari tempat di mana ia seharusnya berada. Belum juga lama makanan itu memasuki bagian organ dalam di perut Herdi. Pemuda itu sudah memuntahkan nyari semua yang ingin ia telan. Perasaan mual tidak tertahankan tengah menari-nari dalam perut. Buat kalau bisa ia keluarkan lagi apa yang masih ada di dalam sana. Entahlah apa. Bagaimana dengan reaksi sang abang Farza? Tentu ia sangat panik. Sepertinya sang adik Herdi sudah tidak akan bisa menunggu jauh lebih lama lagi. Bahkan walau hanya sampai esok hari. Dengan kekuatan terbaik diiringi kelembutan sebagai seorang tenaga penyembuh. Ia pegang pergelangan tangan si adik laki-laki dan mengajaknya untik segera ke instalasi gawat drurat atau IGD. ....... Farza langsung merespon, ”Apa, He