Badai Herdian Fusena (III)

1003 Kata

Saat itu Herdi baru saja kembali dari kampus. Ia mendapati sepasang alas kaki yang tak ia kenali berada di depan pintu rumah. Sepatunya sih sepatu dengan model yang biasa digunakan oleh laki-laki. Tapi, siapa, ya? Di rumah kan seharusnya hanya ada Mama. Sepatu itu juga tidak terlihat seperti sepatu pekerja atau tukang dan yang semacam itu. Masuklah ia. Disambut oleh sang mama yang sedang bersama dengan seorang gadis berjilbab yang tampak cukup tomboy. "Pembantu baru ya, Ma? Tumben," tanyanya asal jeplak. Langsung dengan raut wajah tidak peduli. Gadis itu hanya tersenyum kecil. Sementara sang mama langsung melotot. "Herdi, tidak sopan sekali kamu tanpa mengucapkan salam langsung berkata seperti itu!" tegurnya. "Iya, iya deh, maaf. Terus dia itu sebenarnya siapa, dah?" tanya Herdi pada a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN