Akhirnya jam praktek alias waktu kerja Herdian Fusena hari itu telah berakhir. Ia di dalam kendaraan Jaguar F-Pace 2.0L kesayangannya tidak langsung meninggalkan halaman parkir rumah sakit seperti biasa. Ia berdiam diri cukup lama dengan pandangan mata hampa. Menyaksikan bagaimana banyak orang beranjak keluar dari dan menuju gedung tempat ia bekerja. Tapi, hanya tempat bekerja. Karena sampai sejauh ini. Seorang Herdian Fusena sama sekali tidak menemukan alasan lain selain hal itu. Yang membuat ia tetap bersedia kembali ke sana. Ia pun berakhir merutuki diri sendiri. Akan semua kekurangan yang belum juga ia temukan jalan keluarnya. ”Kamu itu bodohh sekali sih, Herdian Fusena. Kamu itu sudah cukup dewasa. Tinggal sekitar tujuh ratus tiga puluh hari (dua tahunan) lagi kamu akan menginjak us