BRAK! Tinju Matteo menghantam meja kerjanya. Gelas kristal terguncang, dokumen berhamburan. "Jangan coba ancam aku!" suaranya menggelegar di ruangan kedap suara itu. Tapi Leonardo tetap tenang, seperti ular yang sudah tahu mangsanya tak bisa lari. "Siapa yang ancam? Aku hanya observasi." Dia berdiri, langkahnya ringan tapi mematikan, mendekati Matteo yang napasnya masih tersengal. "Katakan padaku, Matt... kira-kira bagaimana reaksi Isabella kalau tahu suaminya selingkuh dengan model Paris—dan itu bukan pertama kalinya?" Matteo mencengkram kerah baju Leonardo, knuckle-nya memutih. "Dia gak akan tahu!" "Oh?" Leonardo tersenyum, tangan dengan santai membetulkan dasinya yang sedikit miring. "Naomi bilang kalian cuma 'senang-senang'. Tapi Isabella—perempuan yang menganggap seks itu suci—

