Laura menggelengkan kepalanya dengan cepat. Arkan bukan lelaki hidung belang seperti apa yang dikatakan oleh ayahnya barusan, justru Arkan adalah sosok suami yang sangat baik terhadap Laura, walau awalnya Arkan sangat kejam, tapi sekarang tidak begitu. "Tidak, Pa ... sama sekali tidak seperti itu," lirih Laura menatap mata ayahnya. "Namanya Arkan. Arkan yang menjadi suamiku, dia pria dewasa yang sangat baik padaku, dia pengertian dan bisa diandalkan, dia tidak bersikap kasar padaku dan dia juga tidak pernah menuntutku," ungkap Laura. Tapi sayangnya Avin menggelengkan kepalanya tidak percaya menatap ke arah Laura. Baginya yang Laura jelaskan adalah suatu keanehan bertemu dengan pria dalam waktu satu bulan lebih dan pria itu langsung bersikap baik pada Laura. "Bohong jika dia bersikap