Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Laura memandangi orang yang berada di hadapannya dengan bingung. Laura melangkahkan kakinya untuk melihat dengan jelas dan ternyata penglihatannya. Laura bisa melihat di ambang pintu seseorang yang dia kenal di sana. "Laura ...?" "Ada apa?" tanya Laura. Laura melihat Reina yang kedinginan dengan pakaian basahnya. Laura sebenarnya ingin membantu, tapi mengingat Reina masih menjaga jarak dengannya Laura jadi bingung harus bagaimana. "Aku akan membawa Reina ke kamar dulu," ucap Arkan. Laura mengangguk, tapi dia tetap mengikuti di belakang Arkan untuk melihat bagaimana keadaan Reina yang sudah sangat pucat. Laura sebenarnya khawatir dengan keadaan adik iparnya, tapi dia menjaga jarak karena takut Reina risih. Laura melihat Arkan yang keluar dari kamar adiknya, tatapannya seakan meminta j