"Laura, siapa yang kamu telepon pada saat aku bekerja?!" teriak Arkan memenuhi ruangan yang baru saja membuka pintu utama. Terlihat dua orang menoleh ke arahnya dengan mata membulat sempurna karena kaget akan kedatangan Arkan. Arkan yang melihat dua orang di depannya langsung membelalakkan matanya juga. "Ada apa?" tanya Reina yang kaget. Kemudian Arkan menatap ke arah Laura yang tengah menatap bingung ke arahnya. "Bukannya kamu bekerja sekarang?" tanya Laura. "Tadi aku menelponmu, kenapa kamu berada di dalam panggilan lain?" tanya Arkan balik. "Aku menelpon Reina karena tidak ingin sendirian," jawab Laura. Jantung Arkan langsung terasa begitu lega, dia sudah berpikiran macam-macam waktu berada di kantor sampai dia memutuskan untuk kembali ke rumah di saat jam masih menunjukkan sisa