Aku dan Pak Hendri bengong. Ini orang waras gak sih? Bilang ingin dapat perhatian suamiku di depan orangnya! "Oh jadi kamu terus menerus pengen dekat sama aku karena punya maksud lain sama suamiku, iya?" Dengan polosnya si Juli mengangguk. "Iya, Ziya. Aku suka lihat wajah suami kamu. Udah ganteng, kaya, perhatian pula. Jadinya aku suka banget berkunjung ke sini." "Aduh, Juli, kamu sadar gak sih dengan apa yang kamu omongin barusan?" Sumpah ya, aku serasa ingin menelan manusia itu bulat-bulat! "Maaf, Ziya, Hendri, aku iri sama kalian. Menikah dengan pria yang perhatian. Kamu tahu sendiri kan gimana suami aku? Mas Amran udah tua. Dia gak bisa lagi diajak seru-seruan atau pacaran kayak anak muda." "Juli, kamu kapok dan mau dimaafin sama kami kan?" Pak Hen ikut bersuara. Sejak tadi suam

