Masih Gadis

1009 Kata

Pak Hen tersenyum lalu mengusap rambutku dengan lembut. "Nah, begitu lebih enak didengar, Sayang." Aku mengangguk. Pak Hen benar. Jika terlalu lama larut dalam kesedihan, mungkin lambat laun hidupku juga akan hancur. Dan itu akan melukai orang-orang yang menyayangiku. Berdamai dengan keadaan adalah langkah awal agar aku kuat menerima kenyataan ini. Selamat tinggal, Oma! Aku menatap nanar tanah merah itu sambil melambaikan tangan. Mobil Pak Hen melaju pelan meninggalkan area pemakaman. Sesuai dengan rencana, Pak Hen membawaku ke sebuah restoran. Sepertinya ini baru. Tapi pengunjungnya lumayan banyak. "Ayo, aku mau tunjukkan sesuatu sama kamu." Aku mengangguk. Pak Hen mengulurkan tangannya. Tanpa berpikir panjang lagi, aku menerima uluran tangan pria itu. Kami berjalan sambil tangan s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN