Katanya Gadis Baik?

1194 Kata

Mendengar tekat pria di sampingku ini, aku diam. Bener gak sih itu bukan anaknya? Tapi kenapa mereka bisa sedekat itu coba? Konon dia kan sulit dekat dengan wanita, kok sama si Intan agak lain ya? "Ziya, aku mohon, berikan aku kepercayaan. Itu satu-satunya yang menjadi kekuatan aku. Jika kamu gak percaya, rasanya semua usahaku akan percuma." Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan lalu menatap pria itu, "Baik. Kita lihat hasilnya nanti." "Tentu. Kamu akan lihat, bahwa aku gak pernah bohong sama kamu, Zi." Akhirnya terpaksa aku pulang lagi bersamanya. Tadinya gengsi sih, mau pulang pakai taksi online. Sialnya, gak ada pilihan lain selain ikut dengannya. Sepanjang perjalanan pulang, tidak ada yang bersuara. Aku sendiri juga malas ngomong. Hanya menatap jalanan yang s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN