"Kamu datang untuk menertawakan saya?" Pak Hen menyambutku dengan kata-kata sinis. "Jadi begini caranya Anda menghadapi orang yang menjenguk?" Aku balik bertanya. "Menghormati katamu? Untuk apa saya menghormati orang yang tidak menyukai saya?" "Saya benci pada orang yang suka memutar balikkan fakta. Ingat, Anda lah yang dipenuhi oleh kebencian." Tok tok tok "Masuk!" Pak Hen menyuruh seseorang yang mengetuk pintu untuk masuk ke dalam. "Hendri? Ya ampun, kamu kenapa? Kok bisa jadi gini sih? Mana yang sakit?" Suara centil milik Ratih terdengar menjengkelkan di telingaku. Wanita itu seolah tidak melihat keberadaanku di ruangan ini. Dia malah dengan sengaja memeluk lalu memeriksa sekujur tubuh pria itu. Sialnya, yang dipeluk malah diam saja. Dulu sebelum kami menikah, Pak Hen paling