Bukankah Kita Impas?

1112 Kata

"Oh, ternyata ada Anda di sini?" tanyaku dengan nada santai. Pak Hen terlihat menahan amarah. Matanya menatap tajam pada tanganku yang memegang lengan Aldo. "Pulang!" desisnya penuh penekanan. "Tidak mau!" jawabku cuek. "Ziya, saya bilang pulang dari sini!" Nada bicara Pak Hen mulai meninggi. "Saya bilang tidak mau!" Aku tak mau kalah dari pria yang tampilannya sudah acak-acakan itu. Aku yakin dia sudah dimakan banyak wanita. Lihat, rambutnya saja tidak klimis lagi. "Sini kamu!" Tiba-tiba Pak Hen menarik lenganku dengan kasar. Aku segera mengibaskannya. "Lepaskan!" "Hei, dia bilang tidak mau! Kenapa Anda memaksanya, Tuan?" Aldo membelaku. Aku tersenyum sinis, "Dasar pecundang! Kalau Anda bisa melakukan hal gila. Kenapa saya tidak?" "Kamu berani melawan saya, Ziya?" Pak Hen terl

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN