“Tenanglah dulu, aku buatkan minuman hangat. Duduklah di atas.” Ali memapahnya agar Kirana bersedia duduk di tepi tempat tidur. Kirana duduk diam di sana, Ali segera keluar dari dalam kamar untuk membuatkan minuman di dapur. Saat merebus air, pria itu merasa ada yang janggal dari kejadian hari ini. Apalagi Inggrit yang biasanya selalu memburunya, malam ini tiak mengirimkan pesan apapun. “Jangan-jangan!” Ali segera memeriksa ponselnya. Pengawas yang bekerja di kantor mengirimkan rekaman cctv terakhir kali tentang Larasati. Mamanya tersebut ternyata terakhir kali pergi bersama Inggrit. Ali kembali ke kamar membawakan minuman hangat untuk Kirana. “Minumlah, dan istirahat. Aku takut kamu sakit, besok supir akan mengantarkanmu ke bandara. Aku tidak bisa menemanimu karena Mamaku masih dirawat,