Pesta sudah lama berlangsung, Kirana lebih banyak menguap sejak duduk di sana. “Om, aku pulang saja ya?” Ucapnya pada Redy. “Kenapa? Kamu tidak senang berada di sini?” “Banyak sekali pekerjaan di kantor, aku tidak ingin mengecewakan klien.” Tuturnya sambil mengukir senyum pada bibirnya. Redy melihat ke arah Ali, dan Ali sedang sibuk berbicara dengan para tamu. Pria itu tidak melihat ke arah mereka berdua. “Ya sudah kamu pulang saja dulu,” Ucapnya pada Kirana. Kirana masih menunggu, pikirnya Redy akan mengantarkannya keluar dari dalam kediaman Ali. “Tidak jadi pulang?” Tanya pria itu padanya. “Jadi.” Sahutnya seraya berdiri dari kursinya lalu melangkah seorang diri meninggalkan ruangan pesta. Sampai di luar ruangan, Kirana melewati koridor demi koridor di kediaman besar dan meg