“Sepertinya, dia sudah sangat tidak sabar menunggumu.” Redy menunjuk ke arah Ali. Kirana hanya menoleh sejenak ke arah pria itu lalu kembali menatap ke arah Redy. “Kalau kamu ingin menemui Mamamu, kamu tahu harus pergi ke mana? Ke kediamanku!” Serunya seraya menyeringai lebar. Pria itu segera masuk ke dalam mobilnya dan berlalu pergi.
Melihat Redy sudah meninggalkan lokasi tersebut, Ali segera mendekat ke arah Kirana. “Ikut aku!” Perintah pria itu seraya mencekal pergelangan tangannya.
“Al, aku akan langsung pulang ke rumah. Kenapa kamu malah membawaku masuk ke dalam mobilmu?” Protesnya seraya berusaha melepaskan genggaman tangan Ali dari pergelangan tangannya. Ali menahan kedua tangannya serta memaksanya rebah di kursi belakang.
“Berhentilah mendekati dia! Kalau hanya karena uang, aku
