Job desk Dani saat menekan kontrak dengan Arsel adalah melayani Arsel dua puluh empat jam, membantu Arsel dalam melakukan pekerjaan baik di kantor atau pun bukan di kantor. Namun, Arsel tidak menyangka kalau dia juga harus menjaga Arsel yang saat ini sakit. Selang infus pun kini menancap di punggung tangan Arsel, wajah Arsel pucat bagai vampire yang kehabisan darah, juga pria itu berubah layaknya bayi yang terus merengek. “Makan sedikit, Pak!” pinta Dani menyodorkan sendok berisi makanan ke bibir Arsel. “Gak mau, Dani. Pait,” jawab Arsel. “Kalau gak makan nanti gak sembuh-sembuh. Dokter bilang Pak Arsel overdosis kopi dalam keadaan lambung kosong. Kalau kena asam lambung kronis baru tau rasa,” oceh Dani. “Kenapa sih kamu cerewet banget?” tanya Arsel kesal. “Ini demi keselamatan P

