“Apa-apaan dia bilang kayak gitu? Kamu belum move on sama dia sampai kamu harus peduli dengan kandungan dia? Kalau kamu gak bisa move on, kenapa kamu menikahiku?” tanya Ara bertubi-tubi saat dia dan suaminya sampai di ruangan Arsel. “Sayang, aku gak begitu,” jawab Arsel mengelak. “Gak begitu gak begitu, tapi ternyata begitu. Aku gak pernah berhubungan lagi sama Aksa selain hubungan profesional sebagai rekan guru. Tapi kamu masih berhubungan dengan mantan. Sialan kamu!” sentak Ara. “Ara, kamu lagi hamil. Jaga bicaranya ya!” pinta Arsel dengan lembut. Arsel berusaha menyentuh Ara, tetapi Ara menghempaskan tangan Arsel. “Gak usah sentuh-sentuh!” pinta Ara dengan tajam. “Aku minta maaf kalau aku menelfonkan tenaga kesehatan untuk dia. Tapi aku beneran gak perhatian sama dia. Kejadian

