“Mas-mas, aku pakai ini cocok nggak?” tanya Ara menunjukkan pakaiannya pada suaminya. “Terlalu terbuka,” jawab Arsel. “Yang ini cocok gak?” tanya Ara lagi menunjukkan gaun tanpa lengan. “Enggak cocok. Terlalu terbuka,” jawab Arsel. “Yang ini bagaimana?” Ara menunjukkan gaun merah yang terlihat elegan. “Kalau kamu pakai itu, yang ada pengantinnya ngambek. Itu terlalu mewah buat datang ke nikahan orang,” jelas Arsel. Ara mendesah kasar, perempuan itu mendudukkan dirinya di sofa dengan kesal. Jam masih menunjukkan pukul enam pagi, tetapi Ara sudah sibuk memilih gaun untuk acara pernikahan Dani. Padahal suaminya masih enak memeluk guling. “Aku pakai yang mana, Mas?” tanya Ara. Arsel menendang guling sampai gulingnya jatuh, setelahnya cowok itu menuju ke almari. Dengan mudah Ars

