Dani menatap Arsel penuh kekesalan, cowok itu masih marah karena Arsel datang terlambat sampai acara ijab qobulnya harus tertunda. Kini di acara resepsi pun wajah Dani tidak berhenti cemberut. Bagaimana pun Arsel sudah dianggap penting oleh Dani, bosnya yang tidak baik hati tetapi sangat royal dalam menggelontorkan duit. Dia juga rela datang pagi saat bosnya menikah, tetapi sekarang malah acaranya hampir dilupakan oleh Arsel.
“Mas, jangan cemberut terus dong!” pinta Alea.
“Kamu bilang ini pernikahan beneran. Sambut tamu-tamu yang datang dengan senyuman!” pinta Alea.
“Biarkan saja, ogah senyum,” jawab Dani yang masih kesal.
“Mas, mereka itu tamu yang membawa uang, jadi harus kita senyumin biar mereka senang dan iklas memberikan kita uang,” kata Alea yang sangat realistis. Dani menat
