Pukul dua belas siang Arsel keluar dari ruangannya bersama Dani. Saat membuka pintu ruangan, kedua pria tampan itu menghentikan langkah mereka saat melihat ada botol air mineral. Dani mengambil botol itu. Sebuah kertas yang tertempel menarik perhatiannya. “Semangat bekerja, Arsel.” Di kertas itu tertulis kalimat singkat disertai tanda cinta. “Ini buat Pak Arsel,” bisik Dani. “Buang!” titah Arsel segera pergi mendahului Dani. Dani langsung membuang botol itu ke tempat sampah depan. Wulan yang sejak tadi menunggu kedatangan Arsel dengan bersembunyi di balik pilar pun melihat saat Dani membuang botolnya. Arsel berjalan tergesa-gesa menuju lift dan segera turun bersama Dani. “Dani, kita ke Surabaya sekarang!” ajak Arsel. “Pak, tapi kenapa mendadak begini? Tidak ada jadwal kesana,”

