Dimas masih bisa merasakan adrenalin mengalir dalam darahnya saat ia menarik Sekar ke dalam pelukannya. Napasnya masih memburu, bukan hanya karena ketegangan tadi, tetapi karena keinginan yang tak kunjung padam setiap kali ia melihat wanita itu. "Kamu gila," bisik Sekar, kedua tangannya masih menggenggam bahunya, seolah berusaha menahan diri. "Ini terlalu berbahaya, Dimas..." Dimas tersenyum kecil, jemarinya menyusuri lengannya dengan sentuhan yang nyaris menyiksa. "Tapi kita tetap melakukannya," balasnya, suaranya dalam dan serak. "Dan kau tahu, Sekar... aku tak bisa berhenti sekarang." Sekar menelan ludah, jantungnya berdegup kencang saat Dimas semakin mendekat. Ada sesuatu dalam tatapan pria itu yang membuatnya lemas, kehilangan kendali atas dirinya sendiri. "Aku masih bisa merasaka