54

409 Kata

Tawa itu terdengar pelan dari arah dapur kos. Suara Dimas dan Agnes saling bersahutan, seolah dunia hanya milik mereka berdua. Sari mengerling ke arah sumber suara, duduk kaku di sofa ruang tamu dengan kekasihnya yang sedang bercerita panjang lebar. Tapi, isi cerita kekasihnya tak lagi masuk ke telinganya. Semuanya tenggelam oleh satu hal kedekatan Dimas dan Agnes. Dimas yang biasanya pendiam, kini tampak begitu santai di dekat perempuan itu. Tertawa, bersenda gurau, bahkan sesekali terdengar celetukan manja dari Agnes yang membuat d**a Sari terasa sesak. "Sayang, kamu kenapa?" tanya kekasihnya, Rian, pelan. Ia menyentuh tangan Sari yang sedari tadi dingin seperti batu. "Nggak apa-apa," jawab Sari cepat, tanpa menoleh. Senyum yang barusan sempat mekar di wajahnya lenyap begitu saja. R

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN