Beberapa hari kemudian ... Sekar adalah kekasih Om Herman. Ia telah lama hidup dalam kenyamanan dan kemewahan yang diberikan oleh pria itu. Namun, beberapa waktu terakhir, ia merasa hatinya mulai berkhianat. Ada perasaan yang tidak seharusnya ia miliki, dan itu ditujukan kepada Dimas, pria yang seharusnya tidak pernah ada dalam hidupnya. Sekar duduk di tepi ranjang dengan napas yang masih tersengal. Cahaya lampu tidur yang redup memantulkan bayangan dirinya di cermin besar di seberang kamar, memperlihatkan wajahnya yang masih memerah dan mata yang mulai dipenuhi rasa sesal. Dimas masih berbaring di sebelahnya, satu lengannya melingkari pinggangnya, seolah enggan melepaskannya. Hatinya berdebar, bukan lagi karena gairah yang baru saja menyelimuti mereka, tetapi karena rasa bersalah yang