Nuna tersenyum smirk saat berada di dalam taksi. Semalaman ia kesal karena ditinggalkan oleh Herman begitu saja. Memang di sampingnya ada beberapa lembar uang. Tapi, bukan itu masalahnya. Nuna tidak masalah tidak di bayar oleh Herman. I'ts oke. Nuna juga ingin memiliki nasib yang beruntung seperti Sekar. Dengan begitu, Nuna bisa mengangkat harkat derajat kedua orang tuanya. Taksi yang ditumpangi Nuna sudah berhenyi di depan rumah Herman. Nuna turun dari taksi dan melenggang masuk ke halaman rumah Herman. Rumah itu sunyi ketika Nuna mengetuk pintu depan. Sinar matahari sore menyelinap lewat celah tirai jendela, menimbulkan bayangan panjang yang seolah mengintip. Tangannya sedikit gemetar, tapi wajahnya tegak. Ia tahu langkah ini gila dan terbilang sangat nekat, bahkan berbahaya. Tapi ada