Malam itu, suasana di sekitar api unggun penuh canda tawa. Semua orang bergembira merayakan kabar baik: Clara dan Andika telah resmi mendapat restu Ariana untuk menikah pada tanggal 11 Januari, sesuai keinginan Clara. Paul, dengan selera humornya yang khas, berkomentar sambil tertawa, “Ternyata reuni ini bagi Ariana dan anaknya ibarat biro jodoh. Bukan cuma ibu yang dapat suami tapi, anak juga langsung dapat pasangan. Selamat ya, Dika! Setelah sekian lama betah menduda, akhirnya Clara berhasil meluruhkan hatimu.” Ia menepuk bahu Andika, yang hanya tersenyum lebar mendengar candaan itu. Anneke, yang tak mau ketinggalan, menambahkan sambil terkikik, “Tapi yang paling menang besar dari reuni ini jelas Kimtan. Dapat istri, langsung dapat anak perempuan, terus sekarang menantu. Bahkan, si