The Wedding-Ave Maria (Julie Rogers)

1186 Kata
Kimtan POV Ketika aku mengutarakan niatku untuk menikahi Ariana, hatiku benar-benar berdebar. Rasanya seperti berjudi dengan nasib, tapi aku tak ingin lagi menunggu. Di usia kami yang hampir setengah abad, apa gunanya membuang waktu? Hidup ini penuh ketidakpastian. Besok atau lusa, siapa tahu? Salah satu dari kami bisa saja tiada. Jika ada kesempatan untuk bahagia, mengapa harus ragu? Namun, saat ini Ariana hanya terdiam, mengerjap-ngerjapkan matanya. Aku bisa melihat kebingungannya, rasa takut yang terpantul jelas di wajahnya. Aku tahu, dia masih menyimpan luka dari pernikahannya yang sebelumnya. Aku juga mengerti bahwa ajakanku, menikah tanpa pacaran, pasti terasa gila baginya. Jadi aku memberinya waktu untuk berpikir. Ariana bukan wanita bodoh yang akan mengambil keputusan tanpa pertimbangan jadi aku akan menunggunya berpikir untuk mendapatkan jawabannya. Waktu terasa berjalan sangat lambat. Satu menit menunggu suara Ariana, terasa seperti satu abad. Aku melihat dia memilin ujung bajunya, kebiasaan kecil yang selalu muncul saat dia gugup. Lalu, dia mengepalkan tangannya, seperti berusaha mengumpulkan keberanian. Ketika akhirnya dia menatapku, aku melihat keteguhan di balik keraguannya. Matanya, yang dulu begitu memikatku saat kami SMA, masih telihat sama meskipun sudah ada garis-garis halus di sudut matanya tapi kerutan itu , tak mengurangi pesonanya sedikit pun. "Kim... Apakah semua yang kamu katakan tadi benar-benar tulus?" suara Ariana akhirnya terdengar. "Tulus, Ri. Seribu persen tulus. Tak ada wanita lain yang kuinginkan untuk menemaniku di sisa hidupku, selain dirimu," jawabku tanpa ragu, memastikan dia mendengar kesungguhan dalam suaraku. " Okay.. kalau begitu aku bersedia, mari kita menua bersama. Menjalani hidup ini bersama sampai maut memisahkan kita. Aku bersedia jadi istrimu. Kim." Tanpa sadar aku berteriak " Yes.. Hore......." Dan teriakanku itu tentunya membuat semua teman-teman yang ada di bus bertanya-tanya terutama Andika, yang duduk tepat dibelakangku " Ada apa Kim, Kamu menang lottere?" Tanya Andika bangkit dari kursinya dan berdiri di belakang kursiku. " Tidak, ini lebih membahagiakan dari lottere.." Aku minta mic dari Rinda yang duduk di kursi kecil di samping supir, dia menyerahkan mic dengan heran tapi tidak bertanya. " Teman... Teman..... Ariana menerima lamaranku.. Ariana bersedia jadi istriku...... Dan kami akan menikah besok, kalian semua yang akan jadi saksi kami. Kalian semua yang akan menyaksikan aku dan Ariana mengucapkan janji suci kami." Jeritku " Apa???" Semua teman-temanku menjerit serempak dan Anneke yang paling heboh, dia yang tadi pindah duduk di bagian paling belakang bus , demi bergossip ria dengan Kikan, bagaikan terbang, menuju kursi Ariana dan berteriak, " Oh my god Ari... Benaran kamu menerima lamaran Kimtan?" Tanyanya. Ariana mengangguk dan tersipu , pipinya memerah. " Wow.. aku sungguh tak menyangka. Peningkatan buat wanita lembut seperti kamu. Kamu berhasil memecahkan rekorku, menikah kembali hanya dalam satu minggu setelah perceraian, sedangkan aku, dari suami ke dua ke ketiga butuh waktu satu tahun. Kamu benar-benar luar biasa." Kata Anneke bertepuk tangan " Tapi apapun itu, Ari.. Aku senang untuk kalian berdua." Lalu Anneke bertepuk tangan, agar perhatian teman-teman semua tertuju padanya. " Teman-teman mari kita siapkan acara pernikahan teman kita Kimtan dan Anneke. Mari kita jadikan pesta pernikahan mereka tak akan mereka lupakan sepanjang masa." Anneke dengan gaya WO professional berpaling lagi padaku " Kim.. biaya bagimu tak masalah kan?" Aku menggelang " Berapa budgetnya?" Tanya Anneke lagi " No Limit " Balasku. Tapi Ariana berteriak " Nggak usah yang mahal-mahal Kim, kita kan menikah hanya perlu pemberkatan saja, mendadak begini apa bisa kita dapat pendeta?" Tanya Ariana. Paul yang baru terbangun, mengerjap-ngerjapkan matanya " Oh masalah pendeta, tidak usah khawatir. Teman seangkatan kita, tapi lain jurusan yang juga sepupuku, Pieter, baru dipindahkan menjadi pendeta di Prapat, jadi dia pasti mau memberkati pernikahan kalian. Sekarang aku akan hubungi dia." Anneke menggangguk senang, lalu bagikan jendral yang mengatur strategi perang dia berpaling pada Rinda " Rin.. kamu bisa atur acara pernikahan Pak Kimtan di hotel tempat kami menginap untuk besok acaranya, dari pemberkatan sampai resepsi?" " Tentu bisa Bu... Namanya aja kita De Concepto Event Organizer, jadi konsep apa saja termasuk yang mendadak begini bisa kami siapkan..... Jangan khawatir bu, Yang penting ada uang . Kita ini orang Sumatera Utara Bu, alias SUMUT yang sudah terkenal dengan tagline : Semua Urusan Mesti Uang Tunai. Kalau ada uang, semua urusan pasti beres." Kata Rinda tertawa. " Iya.. aku dulu tahu singkatan SUMUT seperti itu. Ternyata masih berlaku sampai sekarang?" Tanya Anneke tertawa kecil. " Ya.. berlakulah Bu. Untuk urusan uang mana ada yang berubah, Bu." " Ok masalah acara pernikahan, aku serahkan padamu." Kata Anneke, lalu dia berpaling pada Ariana" Ri, aku dan Amelia harus jadi bridemaids mu ya? " Ariana mengangguk setuju . Clara berdiri dari kursinya dan memegang bahu mamanya... " Mama. aku jadi bride of honour mu, bolehkah?" Ariana mengangguk dan berkata lembut pada anaknya " tentu boleh , sayang." Si WO dadakan, Anneke, kini menghadapku " Kim,kamu mau siapa jadi groommen mu?" " Tentu Andika, dia kan sahabatku sejak dulu dan juga Paul , terus bolehkah aku minta anakmu, Sam jadi groomsman ku. Karena kan Clara jadi bride of honour nya Ariana, jadi biar mereka bisa berpasangan." Anneke langsung menepuk punggungku dengan keras , sampai aku menjerit " Au! Gila ya kamu Ke, ngapain pake pukul! " " Soalnya kamu pintar banget Kim.. Tau aja, aku mau menjodohkan Samuel dengan Clara. Terimakasih ya, sudah membuka jalan. " Kata Anneke sambil menyeringai. Aku tersenyum mendengar kata-katanya, tapi saat aku berpaling melihat ke arah Clara , wajah itu seperti tidak senang, dia bahkan cemberut dan saat aku memalingkan wajah ke Samuel, dia juga terlihat tidak antusias, tapi dia tidak menunjukkan wajah tidak senang seperti Clara. Jadi aku bertanya sekali lagi padanya " Sam.. maukah kamu menjadi groomman ku" " Tentu .. Aku bersedia." Katanya singkat. " Ok kalau begitu, malam ini, adalah acara bachelorrete party untuk para cewek-cewek. Kita semua kumpul di ruang tidur Amelia, dia kan tidur sendirian, yang mau hadir silahkan jam 9 malam kita kumpulnya." Teriak Anneke bagaikan pemimpin upacara Dan teman-teman cewek mengangguk setuju . Lalu Anneke berteriak lagi " Untuk yang cowok-cowok. Bachelor partynya, kalian mau diadakan di kamar siapa? Siapa yang tidur sendirian? Tanya Anneke Aku yang menjawab, karena aku yang memesan kamar hotel untuk semua teman-teman di acara reuni ini." Di kamar ku saja, Aku akan pindah ke suite, jadi kamarku sebelumnya yang aku tempati bersama Andika, kini hanya tinggal Andika sendirian." " Omo.. Omo.... Pak Kimtan ternyata uda siap-siap pindah ke suite untuk malam pengantin....." Kata Anneke tangannya membentuk cakar kucing, sambil dia mengeluarkan suara kucing 'Ou Ou ' untuk menggodaku, mengibaratkan aku kucing garong yang sudah tidak sabar bercinta. Aku tertawa melihat gayanya, yang dari dulu memang seperti itu, ceria tanpa beban dan selalu menghidupkan suasana dalam setiap acara yang diikutinya. "Okay, selesai! Semua persiapan sudah diatur, dan kita siap memberikan pernikahan indah untuk dua teman tercinta kita, Kimtan dan Ariana!" seru Anneke dengan semangat membara. Kemudian, dengan gaya yang khas, dia mulai menyanyikan intro lagu yang biasa kami nyanyikan di SMA sebagai gurauan bagi teman-teman yang asyik berpacaran, seakan-akan mereka sedang dalam upacara pernikahan. ' teng..teng.. teng.... teng..teng.. teng.....' I see us now, your hand in my hand oh this is the hour, this is the moment ang I can hear sweet voices singing Ave Maria..
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN