5. Terasing

1653 Kata

Bunga ditaburkan secara perlahan di atas gundukan tanah, tempat peristirahatan terakhir Fatima. Air bacaan pun disiramkan setelahnya. Zharif mengusap nisan bertuliskan nama Fatima Inara dengan lembut. Matanya sedikit memerah, menahan segala tangis. Pikirannya memutar kembali ke masa lalu. Masa-masa kebersamaan bersama Fatima yang begitu membahagiakan. Senyumnya, tawanya, selalu terbayang dan tercetak sempurna di benaknya. Zharif tak kuasa menahan dan pada akhirnya meloloskan tangisnya. Sementara itu, Almira diam berdiri di belakang Zharif dengan Rayya yang ada di sampingnya. Mereka hanya bertiga di sini. Sanak yang lain sudah pergi beberapa waktu yang lalu, begitupun Fikar yang Almira suruh untuk pergi. Terlalu lama pemuda itu menemaninya, kasihan. Perlulah lelaki itu mengistirahatkan tub

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN