4. Mama untuk Rayya

1662 Kata

Almira telah resmi menyandang sebagai istri sah dari Zharif Adskan Qolbi. Pula, ibu sambung untuk Rayya. Bahagia atau tidaknya? Rasanya begitu rancu. Sebab kini ia tidak tahu. Apakah semua ini baik atau tidak untuknya? Ia tidak tahu bagaimana perasaannya sekarang. Segalanya menjadi rumit dan tidak dapat terdefinisi. Satu kata yang dapat ia ungkapkan saat ini: sakit. "Almira. Kamu ...." Tangan itu terkepal. Menahan segala rasa sakit. "Se-selamat atas pernikahanmu." Fikar tersenyum pahit.  Mendengar ucapan selamat itu, Almira lantas tertawa sumbang dengan air mata yang mengalir di kedua pipi. "A-apanya yang perlu di selamatkan, Fik?” ucapnya menatap kosong ke depan. "Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan ini semuanya ke keluargaku nanti." Fikar menunduk. Matanya mulai memanas. "A-aku akan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN