"Aku jatuh cinta dengan suamimu, Almira." Almira membekap mulutnya tidak percaya. Kepalanya menggeleng kuat, matanya mulai memanas tak tertahankan. Menatap wajah Sabina di depannya dengan perasaan yang sangat tidak menyangka. "Almira, maaf. Aku tidak ingin memberitahukan fakta ini padamu. Tapi, jika aku tutupi juga tidak ada gunanya. Maafkan aku, Mira. Maaf." Sabina menggenggam tangan Almira yang bebas. Air mata keluar dari pelupuk mata wanita cantik itu. "Astaghfirullahal 'adzim, Ya Allah, astaghfirullah," gumam Almira mencoba mengontrol diri. Matanya memejam kuat. Mencoba mengindahkan pernyataan Sabina yang serasa terngiang-ngiang di kepalanya. Tak henti-henti. "Mira, maaf. Aku juga tidak ingin hal ini terjadi. Maafkan aku," ucap Sabina dengan serak. Sambil terus menangis merasa be